You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Semaya
Desa Semaya

Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Sejarah Terbentuknya Desa Semaya

AHMAD SUBLI, S.Adm 16 Mei 2023 Dibaca 744 Kali
Sejarah Terbentuknya Desa Semaya

SEJARAH DESA SEMAYA

BAB I

PEDAHULUAN

Desa Semaya termasuk wilayah kecamatan Sikur Kabupaten Lombaok Timur Nusa Tenggara Barat, dengan batas Wilayah kerja sebagai berikut:

Sebelah Utara             : Desa Montong Baan Selatan, Desa Sikur Selatan

Sebelah Timur             : Desa Darmasari dan Desa Sikur Selatan

Sebelah Selatan          : Desa Darmasari

Sebelah Barat             : Desa Montong Baan Selatan

 

Bentuk Tanah dataran atau keadaan alam Desa Semaya terdiri dari tanah berbukit-bukit dan di celah bukit inilah terdapat tanah sawah lahan pertanian para penduduk desa, dan pada bukit inilah penduduk secara berkelompok sebagai  tempat  bermukim membuat kampung-kampung kecil membangung rumah, dan disamping itu dibukit ini masyarakat berladang / bertani yang dekat dengan tanah sawah dapat menanam padi setahun dan pada kebiasaanya dilakukan pada bulan Oktober dan Nopember karna pada bulan ini kebiasaan mulai turun hujan tahunan, akan hal ini di sebabkan karna wilayah Desa Semaya tidak mempuyai  sumber- sumber mata air sendiri, karna sangat jauh dari kaki gunung Renjani dan sumber air dipeloleh  petani dan penduduk dari sumber air otak kokok, wilayah desa Kotaraja  dan sumber air Kembang Seri wilayah desa Kembang Kuning denga demikian para petani sangat sering terjadi kekurangan air, kalau air hujan tidak cepat turun dan petani pada kebiasaannya bila air tidak ada maka selalu diadakan kebagan / nyanggra secara berkelompok dipimpin oleh Pekaseh yang bergabung sesuai dengan yang sangat yang sangat membutuhkan air.

Desa Semaya terletak pada ketinggian Dua Ratus Lima Puluh Tiga derajat dari permukaan laut, sehingga iklim Desa Semaya termasuk iklim sedang, hujan turun rata-rata 6 bulan setahun mulai dari sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan April

Mata pencaharian penduduk terdiri dari petani pemilik tanah, petani penggarap, buruh tani peternak , pedagang pengerajin dan lain-lainnya.

Jumlah penduduk Desa Semaya cukup padat dan bila dihitung rata-rata dari luas tanah kepadatan penduduk 800 orang /km 2 luas desa Semaya= 635.210 Ha. Jumlah Peduduk pada tahun 1986 sebayak 7.390 Jiwa terdiri dari Laki-Laki 3.567 Jiwa Perempuan 3.823 Jiwa, Jumlah 7.390 orang dan semuanya beragama Islam.

Pemukiman penduduk Desa Semaya terpencar-pencar dan pada pemerintahan Desa sulit untuk dikumpulkan pada suatu tempat , karna permukiman  yang ngomplek. oleh karna itu melalui bidang musyawarah LKMD, TOGA, TOMA, Wilayah Desa Semaya dibagi / dipecah menjadi 6 ( Enam ) wilayah kepala Dusun yang masing-masing dusun dipimpin oleh kepala dusun dengan batas wilayah sebagai berikut:

Terdiri dari:

Wilayah Dusun Langer Timur dipusatan di Langer

Wilayah Dusun Langer Barat dipusatkan di Petoak

Wilayah Dusun Semaya Barat dipusatkan di Semaya Barat

Wilayah Dusun Semaya Timur dipusatkan di Serekok

Wilayah Dusun Loang Sorok Utara dipusatkan di Kelanjuh

Wilayah Dusun Loang Sorok Selatan di pusatkan di Loang Sorok

BAB II

SEJARAH PEMBENTUKAN DESA SEMAYA

Desa Semaya Merupakan Desa pemugaran/pecahan/pemekaran dari desa Suradadi Timur yang didirikan pada tahun 1964, yang pada sebelumnya roda pemerintahan Desa Suradadi Timur dan Montong Baan yang dirikan  pada pada tahun 1932 yang  dipimpin oleh Kepala Desa rangkap bersama Bapak WIRANOM dan juru tulis atau yang di sebut jaksa bersama Bapak RUPAWAN, Sebagai pengelola administrasi tata usaha di desa Suradadi Timur  yang melaksanakan sehari-hari bersama Mamik AYUB.

Dan yang memegang pemerintahan atau pemimpin di wilayah kekeliangan yang terdiri dadri 6 ( Enam ) wilayah kerja antara lain sebagaiberikut.

  1. BAPAK AWIYAT   = Sebagai Keliang Dalam Bangsawan
  2. AMAQ ARTAWA    = Sebagai Keliang Waktu Telu
  3. MAMIQ MASTAS = Sebagai Keliang Umum
  4. MAMIQ MUKTI = Sebagai Keliang Umum
  5. MAMIQ RATNASIH = Sebagai Keliang Umum
  6. MAMIQ WIRASIH = Sebagai Keliang Umum

Pemegang  pemerintahan pada waktu itu adalah Bapaq Wiranom dan hanya berjalan 1 ( satu ) tahun yang selatjutnya pada ahirnya Desa Suradadi Timur pada tahun 1933 diangkatlah oleh rakyat bayak Lalu Ratmaja untuk memegang jaksa dan sebagai wakilnya bernama Lalu Rasad dan Lalu Artawan.

Disamping itu pemerintahan Desa dibuatlah keliang dan yang menjabat sebagai keliang pada waktu itu adalah :

  1. Bapaq Suminggah : Keliang Dalam Bangsawan
  2. Bapaq Muhur : Keliang Waktu Telu
  3. Bapaq Mardangin : Keliang Umum
  4. Bapak Wisni : Keliang Umum

Selanjutnya pada tahun 1936 sampai dengan tahun 1960 Desa Suradadi Timur dipimpin oleh Lalu Ratmaja alias Haji Abdul Azim dan juru tulisnya ( Jaksa ) bernama Lalu Artawan Alias Bapaq Candra sampai adanya Retoleng/pemilihan  Kepala Desa Dari tahun 1960 Terangkatlah Kepala Desa Suradadi Timur hasil Retoleng/pemeilihan  Kepala yaitu:

  1. Haji Pahrudin Kepala Desa Suradadi Timur
  2. Lalu Kartawang Juru Tulis 1
  3. Lalu Wiraja Juru Tulis 2
  4. Lalu Putraji Pekemit Desa

Pada tahun 1964 Desa Suradadi Timur dimekarkan/dipecah menjadi 2 Desa, Meperhatikan dari luas wilayah yang tidak maksimal terlayani dengan baik dan cepat, terjadilah pemekaran wilayah Desa yaitu:

  1. Desa Montong Baan dipimpin Oleh :

             Haji Pahrudin Kepala Desa

             Lalu Kartawang Juru Tulis 1

             Lalu Wiraja Juru Tulis 2

             Lalu Putraji Pekemit Desa

  1. Desa Semaya dipimpin oleh :

            Lalu Rundah Kepala Desa

            Lalu Kertanegara Juru Tulis 1

            Lalu Ruslan Juru Tulis 2

            Lalu Muhaji Pekemit Desa

Pada saat Desa Suradadi Timur dipecah menjadi 2 ( dua ) yaitu Desa Semaya yang  menjadi Desa baru saat itu keadaannya sangat jauh dari ketertinggalan, ruas jalan yang merupakan sarana penunjang kelancara roda pemerintahan desa haya mempunyai satu ruas jalan tanah berbatu yaitu jalan Montong Baan – Peneh – Semaya – Perako, dengan keadaan infrastruktur seperti ini membuat roda pemerintahan sangatlah kurang lancar , ekonomi masyarakat kurang lancar, sarana pendidikan sangatlah tidak memadai, panjang jalan yang ada melintas dalam desa baru, semaya hanya sepanjang 2.500 M. Desa Semaya juga memiliki aset pendidikan yaitu SR 3 Tahun di Semaya 1 yang memiliki 2 lokal ruang kelas dalam keadaan darurat beratap alang-alang dan bangku belajar dari bambu, penujang jalan mempuyai 1 ruas jalan.

Kenapa Desa Semaya diberi nama Semaya? Menurut keterangan/penutur dari pengelingsir- pengelingsir tokoh masyarakat pada waktu itu didirikannya sarana pendidikan SR 3 Tahun yang lokasinya di Semaya yang satu-satunya SD/SR yang didirikan oleh Kepala Desa Suradadi Timur yaitu H. ABDUL AZIM disertai Keliang Waktu Telu AQ, MAREP dan SR tersebut berada dalam wilayah pemerintahan Kepala Desa Semaya, maka untuk mengenang hal itu atau selaku peringatan bagi kita semua sampai kelak dikemudian hari maka Desa ini nama Desa Semaya, disamping itu pula kalimat semaya ini berasal dari kata-kata essasak asli yang  berasal dari kata semayaq yang artiya janji yang mana desa ini sebelumnya memang telah dijanjikan sejak dahulu kala akan menjadi sebuah desa.

Untuk mengejar segala ketertinggalan, maka atas bimbingan seluruh masyarakat desa Semaya dapatlah diatasi sedikit demi sedikit, sehingga disemua kampung, pelosok desa sudah dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat karna jalan sudah dibangun, oleh masyarakat sendiri bersama kepala desa, kadus, RT, RW yang ada masing-masing tempat. Demikian halnya prasarana pendidikan sudah dapat dibangun sebayak 6 buah SD, 2 buah pondok Pesantren, yang di dalamnya ada MI, MTs, Aliyah, dan 2 TK yang akhirnya masyarakat yang dulunya dalam keadaan kolot ( primitif ) sekarang sudah berubah total, masyarakat desa Semaya sudah mulai sadar dan sudah mulai berani mengambil sikap untuk berkomikasi mandiri, sehingga masyarakat mencari kerja kerja keluar negeri  ( Malaysia ), dengan hasil menadi TKI pendapatan hasil kerja meningkat dan merubah wajah desa yang kumuh menjadi wajah yang berlingkungan sehat.

Rumah-rumah penduduk sudah 80% permanen sehingga pemerintah sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa Semaya dengan program listrik masuk desa dan pemberian sarana air bersih lewat PDAM.

Sebelum undang-undang nomor 5 tahun 1979 mulai berlaku maka Desa Semaya terdiri dari 3 wilayah Kekeliangan yang dipimpin oleh seorang Keliang dan 2 orang juru arah dibantu dengan lang-lang Desa.

 Adapun nama-nama wilayah Kekeliangan tersebut sebagai berikut:

  1. Wilayah Keliang Langer dipusatkan di Langer
  2. Wilayah Keliang Semaya dipusatkan di Semaya
  3. Wilayah Keliang Loang Sorok dipusatkan di Loang Sorok

BAB III

SEJARAH PEMERINTAHAN DESA

Di dalam sebuah desa terdapat satu organisasi atau badan yang disebut pemerintahan Desa, Pemerintah Desa ini sebelum Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 teediri dari:

  1. Kepla Desa 1 orang
  2. Juru tulis 2 orang
  3. Pekemit 1 orang

Disamping pelaksanaan tugas sehari-hari atau kalau ada sesuatu kesulitan di masyarakat biasanya Kepala Desa dibantu oleh suatu badan musyawarah yang diberi nama Badan Krama Desa, BMPD dan LSD untuk melaksanakan tugas di tingkat wilayah kekeliangan yakni keliang dan juru arah. Pekasih dipimpin dibidang pengairan di masing-masing  kesubakan.

Di bidang Agama dan perkawinan masing-masing dipegang oleh penghulu desa dan P3,  NTCR, setelah diberlakunya undang-undang nomor 5 tahun 1979 pemerintah desa terdiri dari.

  1. Kepala Desa
  2. Sekretaris Desa, Mempunyai stap yang terdiri dari:

Kepala Urusan Pemerintahan

Kepala Urusan Pembangunan

Kepala Urusan Kesra

Kepala Urusan Keuangan

Kepala Urusan Umum

Pekemit

Untuk melaksanakan tugas ditingkat wilayah dusun yakni Kepala Dusun

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PENERINTAHAN DESA SEBELUM UNDANG-UNDANG NO 5 1979

Masyarakat

B.M.P.D

Kepala Desa

L.S.D

Juru Tulis I Juru tulis II

Keliang

Juru Arah

 

BAB  IV

SEJARAH PARA KEPALA DESA

Kepala Desa  Pertama  bernama lalu Rundah dalam penduduk asli Desa semaya yang dilahirkan di Dasan Lintek Desa Semaya Kecamatan sikur pada tahun 1927. Sebelum beliau diangkat sebagai Kepala Desa ( Pejabat sementara, dia bertugas menjadi guru agama Honorer pada sekolah madrasah NW Sakra menjadi guru Ibtidakyah,

Pendidikan yang beliu alami dibangku sekolah sebagai berikut:

  1. SRN 6 tahun berijasah
  2. Madrasah Ibtidakyah berijasah
  3. Mualimin 4 tahun berijasah

Ketika beliau mengabdi di Madrasah Aliah Sakra di angkat oleh Bupati Lombok Timur sebagai pejabat sementara Kepala Desa Semaya selama 2 Tahun dan  pada tahun 1966 diangkat oleh masyarakat secara dipilih, pada tahun tersebut ada 3 bakal calon yaitu.

            1.Lalu Rundah

            2.Bapaq Candra

            3.Sahmat

Yang dapat suara terbayak ialah Lalu Rundah dan selanjutya dilantik menjadi Kepala Desa Semaya dan sebagai pendamping melaksanakan pemerintahan desa dan pembangunan desa dibantu oleh:

  1. Lalu Kerta Negara sebagai Jaksa ( Juru Tulis )
  2. Lalu Kompen Sebagai Juru Tulis II
  3. Lalu Muhaji sebagai pekemit Desa

Pada tahun 1980 Juru tulis I mengundurkan diri dengan hormat kepada Bapak Kepala Desa Semaya, Camat Sikur, kemudian direstui oleh Bapak Bupati Lombok Timur, dan untuk mengisi kekosongan juru tulis 1 diangkat juru tulisII pengganti dan diangkat lalu Zaenudin sebagai juru tulis II

Dengan berlakunya undang-undang nomor 5 tahun 1979 ditambah dengan aparat perangkat Desa yang terdiri dari:

  1. Lalu Mungguh sebagai sekretaris Desa dan dibantu oleh
  2. Lalu Zaenal Abidin sebagai Kaur Pemerintahan
  3. Lalu Hasanudin Sebagai Kaur Pembangunan
  4. Zulkarnaen Sebagai Kaur Kesra
  5. Muhtadin Sebagai Kaur Keuangan
  6. Suharti Sebagai Kaur Umum
  7. Pekemit Muhammad Gunung Urip

Pemerintahan ditingkat kampung/kekeliangan terdiri

  1. Bapak Kerta sebagai keliang Loang Sorok
  2. Lalu Nakiah sebagai keliang Langer
  3. Amaq Arep sebagai keliang Semaya

Berlaku Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 keliang dirubah menjadi Kepala Dusun:

  1. Kepala Dusun Loang Sorok Selatan dipimpin oleh Lalu Abbas
  2. Kepala Dusun Loang Sorok Utara dipimpin oleh Amaq Salman
  3. Kepala Dusun Semaya Timur Oleh Amaq Rohan
  4. Kepala Dusun Semaya Barat oleh Amaq Husnan
  5. Kepala Dusun Langer Barat oleh H.Baharudin
  6. Kepala Dusun Langer Timur oleh H.Kartanam

lanjut

  1. Kepala Desa Kedua atas nama Sahma dari tahun 1990 s/d 1996
  2. Pejabat Lalu Hanan dari tahun 1996-1997
  3. Pejabat Lalu Mungguh dari tahun 1997-1998
  4. Pejabat Redoan dari tahun 1998-1999
  5. Pejabat dari tahun 1999-2004 Lalu Kertanegara

Pada tanggal 30 Nopember 2004 dilantik Kepala Desa yang Baru atas nama Masriadi telah berhasil terpilih dalam pemilihan Kepala Desa Semaya periode 2004-2010 pada tanggal 10 Oktober 2004. Dalam melaksakan tugas di bantu oleh bererapa Staf dan Kepala Dusun antara lain :

  1. Lalu Wildan Sebagai Sekretaris Desa
  2. Lalu Samsul Wajdi Sebagai Kaur Pemerintahan
  3. Ahmad Subli Sebagai Kaur Ekbang
  4. Aruman sebagai Kaur Kesra
  5. Kabul Sebagai Kaur keuangan
  6. Resan Suarni Sebagai Kaur Umum
  7. Suriani Sebagai bendahara PUMC
  8. Sahdan Kepala Dusun Loang Sorok Selatan
  9. Nurman Kepala Dusun Loang Sorok Utara
  10. Hasbullah Kepala Dusun Semaya Timur
  11. Fauzal Bahri Kepala Dusun Langer Timur
  12. Baharudin Kepala Dusun Langer Barat
  13. Muhamad Kepala Dusun Semaya Barat

Demikian Sejarah Singkat terbentuknya Desa Semaya yang kami himpun dari beberapa sumber terpercaya dari para tokoh yang ada di Desa Semaya, semoga bermanfaat. terimakasih

 

                                                                                                           

 

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image